Pelanggan adalah sumber pendapatan bagi pelaku usaha,tak terkecuali UMK seperti bengkel Bubut atau bengkel Las. Kafang kita mendapat pelanggan yang mudah dan kadang ada juga yang sulit seperti Cerewet dan sejenisnya.
Sebagai pelaku UMK bengkel bubut, saya bisa memberikan beberapa contoh perilaku pelanggan yang sulit:
1.Pelanggan yang marah dan tidak terkontrol: Mereka dapat mengeluarkan kata-kata kasar atau bahkan berteriak pada Anda.
2.Pelanggan yang memaksa: Mereka dapat meminta hal yang tidak realistis atau tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan.
3.Pelanggan yang selalu mengeluh: Mereka dapat selalu menemukan hal-hal kecil yang mereka anggap sebagai masalah dan sering menghubungi perusahaan untuk mengeluh.
4.Pelanggan yang membatasi waktu: Mereka dapat mengharapkan respon cepat dalam waktu yang sangat singkat dan tidak realistis.
5.Pelanggan yang suka mengabaikan: Mereka dapat mengabaikan informasi penting atau petunjuk yang telah diberikan oleh perusahaan dan kemudian menyalahkan perusahaan ketika sesuatu salah.
sumber gambar : IDN times |
Setiap pelanggan sulit dapat menunjukkan perilaku yang berbeda-beda, tetapi dengan memahami bagaimana menangani setiap jenis perilaku tersebut, Anda dapat membantu menyelesaikan masalah pelanggan dengan lebih baik dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Menghadapi pelanggan yang sulit dapat menjadi sebuah pengalaman yang menantang dan membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapi pelanggan yang sulit:
Dengarkan dengan teliti: Dengarkan apa yang pelanggan Anda katakan dengan seksama dan pastikan Anda memahami permasalahannya. Jangan langsung mencari solusi atau memberikan jawaban sebelum benar-benar memahami masalahnya.
Jangan terlalu defensif: Meskipun Anda mungkin merasa terdorong untuk membela produk atau layanan Anda, jangan biarkan diri Anda terlalu defensif. Dengarkan dengan baik dan berusaha untuk memahami masalahnya terlebih dahulu sebelum menawarkan solusi.
Tetap tenang: Jangan membiarkan emosi Anda mengambil alih. Tetap tenang dan profesional dalam menjawab dan menanggapi keluhan pelanggan.
Jangan bersikap menyerang: Jangan pernah membiarkan diri Anda terjebak dalam sebuah pertikaian dengan pelanggan. Bersikaplah ramah dan hormat pada pelanggan, dan jangan menjadikan keadaan menjadi lebih buruk dengan bersikap menyerang atau mengancam.
Berikan solusi yang memadai: Setelah memahami masalahnya dengan baik, berikan solusi yang memadai dan memberikan kepuasan pada pelanggan Anda. Berikan opsi yang realistis dan sesuai dengan situasi yang ada.
Berterima kasih: Terakhir, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada pelanggan atas kesabaran dan kerja sama mereka. Menunjukkan apresiasi pada pelanggan dapat membantu membangun hubungan yang baik antara pelanggan dan perusahaan Anda.
Jangan lupa untuk selalu bersikap profesional, tetap tenang, dan mendengarkan dengan baik. Dengan cara ini, Anda dapat membantu menyelesaikan masalah pelanggan dengan baik dan membangun hubungan yang positif dengan mereka.
Comments
Post a Comment