Skip to main content

Waktu Yang Dipergunakan Dalam Proses Pembubutan



Kali ini kita kembali ke tutorial dasar mesin bubut untuk pemula,dan yang kita bicarakan adalah waktu dalam sebuah proses pembubutan benda kerja di sebuah mesin bubut konvensional. Kira2 untuk satu benda kerja,berapakah waktu yang kita butuhkan sampai selesai??? Sebelum kita bicarakan jumlahnya,lebih baik kita ketahui jenisnya dulu.
Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah tertentu barang bubutan adalah waktu setup awal dan waktu selama siklus pembubutan untuk setiap bagian. Selanjutnya disebut Cycle Time.
Waktu siklus ini dapat dibagi menjadi empat bagian:

1.Waktu bongkar/pasang -
Waktu yang diperlukan untuk memuat benda kerja ke mesin bubut dan penyetelan dengan aman, serta waktu untuk membongkar benda kerja setelah selesai. Waktu ini dapat bergantung pada ukuran, berat, dan kompleksitas benda kerja, serta jenis perlengkapan.  Bayangin aja,waktu setting  as angker dinamo generator set 6PK tentu akan lebih lama dengan angker sebuah gerinda tangan.

2.Waktu Pembubutan -
Waktu yang diperlukan untuk alat pemotong untuk membuat semua sayatan yang diperlukan dalam benda kerja untuk setiap operasi.Termasuk pembubutan awal (perataan muka),dan proses lainnya sampai benda kerja selesai atau finish.    

3.Waktu Menganggur(Idle Time) -
 Membububt koq dibilang nganggur....:D
Maksudnya waktu yang non-produktif, ini adalah waktu yang diperlukan untuk setiap tugas yang terjadi selama siklus proses yang tidak melibatkan benda kerja. Waktu idle ini termasuk gerakan pahat yang menjauh dari benda kerja,  menyesuaikan pengaturan mesin, dan mengubah alat,memaju mundurkan kepala lepas,dll.
  
4.Waktu penggantian Alat  - 
Waktu yang diperlukan untuk mengganti alat yang telah rusak,pahat tumpul,bor patah,dll... Waktu ini biasanya tidak dilakukan di setiap siklus, melainkan hanya setelah fungsi telah tercapai. Dalam menentukan waktu siklus ini, waktu penggantian alat disesuaikan untuk produksi satu bagian dengan mengalikan dengan frekuensi(seringnya) penggantian alat.


Parameter Yang Menentukan Waktu Pemotongan Benda Kerja di Mesin Bubut

Di proses pembubutan, kecepatan dan gerakan alat potong ditentukan melalui beberapa parameter. Parameter ini yang dipilih untuk setiap operasi berdasarkan bahan benda kerja, bahan alat, ukuran alat, dan banyak lagi.

Cutting Feed
Besar kecilnya pemakanan selama proses pembubutan, yaitu jarak pergerakan pahat selama satu putaran benda kerja,diukur dalam inci per revolusi (IPR). Dalam beberapa operasi alat feed ke benda kerja dan kadang2,benda kerja feed ke alat. Untuk alat multi-point(bergerigi), cutting feed juga sama dengan pakan per gigi, diukur dalam inci per gigi (IPT), dikalikan dengan jumlah gigi pada alat pemotong.  

Cutting Speed/Kecepatan potong -
Kecepatan permukaan benda kerja relatif terhadap tepi alat potong selama memotong, diukur dalam surface feet atau panjang permukaan per menit (SFM).
Spindle Speed/Kecepatan spindle - Kecepatan rotasi dari poros dan benda kerja di putaran per menit (RPM). Kecepatan spindle sama dengan kecepatan potong dibagi dengan lingkar benda kerja di mana pembubutan berlangsung. Dalam rangka mempertahankan kecepatan potong konstan, kecepatan spindle harus bervariasi berdasarkan diameter dipotong. Makin kecil diameter,makin tinggi putaran spindle,pun sebaliknya.  

Feed Rate/Tingkat pemakanan -
 Kecepatan pergerakan pahat,relatif terhadap benda kerja ketika pahat membuat penyayatan. Tingkat pakan diukur dalam inci per menit (IPM) dan merupakan produk dari cutting feed(IPR) dan kecepatan spindle (RPM).
   
Axial depth of cut/Kedalaman sayatan ke arah sumbu poros-
adalah besarnya sayatan axial(masuknya pahat ke panjang benda kerja) saat membubut melintang. Besarnya kedalaman pahat yang masuk ke benda kerja juga merupakan satu parameter tersendiri dalam proses pemotongan. Termasuk dlm proses ini adalah pembubutan muka(facing). Ketebalan penyayatan saat membubut muka akan menentukan feed rate,semakin tebal semakin rendah atau pahatnya yang akan cepat rusak.

gambar dari www.custompartnet.com/

Radial depth of cut/Kedalaman Sayatan ke arah Radius-
adalah besarnya sayatan radial(masuknya pahat ke diameter benda kerja) saat membubut memanjang,termasuk saat membubut luar ataupun membubut dalam(boring) Sebuah  radial depth cut besar akan memerlukan tingkat pakan rendah, atau  akan mengakibatkan beban yang tinggi pada alat dan mengurangi umur alat.
gambar dari www.custompartnet.com/

Demikian yang bisa saya rangkum untuk tutorial mesin bubut tentang waktu yang dipergunakan selama proses pembubutan,semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Ball Bearing (Klaher)

Pernah bingung mencari ukuran bearing? Palagi kalo ada kerjaan mengganti bearing suatu komponen mesin dimana yng tertinggal cuma keepnya aja,hehehe.... Kalo kita udah tau diameter luar dan dalamnya kadang masih susah juga,karena orang toko kebanyakan tidak ngerti,karena stok mereka hanya mencatat type bearingnya aja. Oleh karena itu sahabat BMB yg saya cintai,kaliini saya upload gambar atau tabel Ukuran Dan Jenis Ball Bearing atau klaher atau kadang jadi laher atau laker aja... Nah ,kalo udah tau ukuran diameter dalam (d),diameter luar (D),apalagi tebalnya (B), langsung aja cari Type atau nama dari bearing tersebut,baru kita mintakan ke pelayan tokonya,biar si mbanya jg ga bingung.hehe.... Type R Baca Juga : Jenis Jenis dan Cara Membaca Kode Bearing/Klaher Duduk Type 600 Baca Juga : Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Roller Taper Bearing (Klaher Tirus) Type 6000 Baca Juga: Daftar Toko Bearing di Denpasar Bali Type 6200 Baca Juga: Bearing ASB yang Fenomenal (Tips

Daftar Ukuran Drat Pipa

Ada yang tertinggal saat saya memposting standarisasi drat , yaitu tentang pembahasan drat pipa. Kadang ketika membubut drat pada pipa yang agak tebal dan mencocokkannya dengan fittingnya,saya kurang puas dengan bentuk dan cleareance nya. Lalu rasa ingin tahu akan berapa diameter standar dari drat pipa pun muncul dan langsung melihat tabel. Mungkin juga ada rekan-rekan yang sedang mencari tabel standar ukuran drat pipa karena saya mendapati beberapa pengunjung terdampar di sini dengan keyword tersebut. Makanya saya akan share dan semoga bermanfaat. Drat luar nevel/pipa, Ada yg miring dan ada yang lurus contoh ukuran drat standar NPT Tabel Drat Pipa berdasarkan standard ANSI/ASME B1.20.1/3 Ukuran Nominal Pipa(in) Diameter Luar Pipa Threads per inch Thread pitch 1⁄16 0.3125 in (7.94 mm) 27 0.03704 in (0.94082 mm) 1⁄8 0.405 in (10.29 mm) 27 0.03704 in (0.94082 mm) 1⁄4 0.540 in (13.72 mm) 18 0.05556 in (1.41122 mm) 3⁄8 0.675 in (17.15 mm) 18 0.05556 in (1.41122 mm

Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Roller Taper Bearing (Klaher Tirus)

Mungkin diantara kita sudah banyak yg hafal dengan ukuran bearing umum yg biasa kita pakai sehari2, atau masih sering lupa? Takpe takpe karena kita sudah ada postingan tentang daftar ukuran dan tipe bearing/ball bearing. Kalaupun hafal saat mencari bearing tirus atau kones atau istilah inggrisnya tapered roller bearing,ukurannya jadi beda. Penomorannya gak lagi sama dengan ball bearing,meskipun pada unit ukuran yang sama. Cara penomoran ukuran bearing tirus umumnya menggunakan 5baris nomor. Misalnya 30204 ukuran ini bearing ini memiliki Internal Diameter atau lubang = 20mm                                                    Outside Diameter atau kulit    = 47mm                                                                                         tebal    = 15,00mm kalo diperhatikan ukuran tersebut mirip dengan 6204 nya deep groove ball bearing yang membedakan cuma  dua angka depannya (30). Namun jika ketebalan nya berbeda dua angka depan tersebut bisa berbeda, misalnya