Setelah memahami tehnik dalam membubut membubut luar dan membuat lubang di tutorial sebelumnya, sekarang kita akan melangkah mempelajari cara memotong benda kerja dengan mesin bubut dan cara membubut alur atau menggunakan sebuah pahat potong dalam suatu pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut.
Pahat potong atau sering disebut pahat alur adalah salah satu alat potong yang sangat penting dalam pekerjaan di mesin bubut.
Secara umum pahat potong menyayat benda kerja secara vertikal terhadap sumbu spindel,dan arah pemakanannya hanya maju. Prinsipnya,pahat ini tidak boleh menyayat ke samping seperti pahat sisi,karena penampangnya yang begitu tipis sehinng mudah patah.
Disamping itu,dalam penggunaan pahat potong,keecepatan putaran mesin dan kecepatan pemakanan harus lebih rendah dari membubut biasa.Dan kedalaman penyayatan juga harus lebih rendah/tipis dari menggunakan pahat sisi serta memberi cairan pendingin selama proses pemotongan.
Penyetelan Pahat
Pahat potong harus terpasang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja agar sisi potongnya menyayat sempurna,karena jika miring seperti Gbr.2(b) maka yang bukan sisi potong juga akan bergesekan dengan material sehingga pahat mudah patah.
Ketika pahat potong ditetapkan lebih tinggi dari pusat material seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 (c), sisi potongnya tidak menyentuh materi. Alat pemotong harus diatur untuk sedikit lebih rendah dari pusat, sama halnya dengan menyetel pahat bubut samping. Tentu saja, aturan mendasar adalah bahwa ketinggian harus sama dari pusat material.
Membubut Sebuah Alur/Slot O-ring
O-ring merupakan salah satu perangkat segel,sealent atau penyekat dan digunakan dalam banyak mesin yang berhubungan dengan gas atau cairan.
O-ring diinstal ke slot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. O-ring bisa dipasang di permukaan luar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 (a),bisa dipermukaan sisi seperti Gbr(b), atau di diameter dalam lubang seperti gambar(c).Alur atau slot dapat dibuat dengan mudah menggunakan alat pahat potong.
Gambar 4 dan 5 menunjukkan contoh menggunakan O-ring.
Membuat alur o-ring seperti gambar di atas bukanlah hal yang sulit. Namun yang tersulit dari posisi o-ring adalah yang ditunjukkan oleh Gbr3.(c). Apalagi kalau diameternya kecil,akan sangat sulit dan diameter alur yang kita hasilkan juga tidak presisi. Membuat alur di lubang seperti ini,kita akan memakai pahat alur lubang seperti gambar 6.
Pahat potong atau sering disebut pahat alur adalah salah satu alat potong yang sangat penting dalam pekerjaan di mesin bubut.
Secara umum pahat potong menyayat benda kerja secara vertikal terhadap sumbu spindel,dan arah pemakanannya hanya maju. Prinsipnya,pahat ini tidak boleh menyayat ke samping seperti pahat sisi,karena penampangnya yang begitu tipis sehinng mudah patah.
Disamping itu,dalam penggunaan pahat potong,keecepatan putaran mesin dan kecepatan pemakanan harus lebih rendah dari membubut biasa.Dan kedalaman penyayatan juga harus lebih rendah/tipis dari menggunakan pahat sisi serta memberi cairan pendingin selama proses pemotongan.
Penyetelan Pahat
Pahat potong harus terpasang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja agar sisi potongnya menyayat sempurna,karena jika miring seperti Gbr.2(b) maka yang bukan sisi potong juga akan bergesekan dengan material sehingga pahat mudah patah.
Ketika pahat potong ditetapkan lebih tinggi dari pusat material seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 (c), sisi potongnya tidak menyentuh materi. Alat pemotong harus diatur untuk sedikit lebih rendah dari pusat, sama halnya dengan menyetel pahat bubut samping. Tentu saja, aturan mendasar adalah bahwa ketinggian harus sama dari pusat material.
Membubut Sebuah Alur/Slot O-ring
O-ring merupakan salah satu perangkat segel,sealent atau penyekat dan digunakan dalam banyak mesin yang berhubungan dengan gas atau cairan.
O-ring diinstal ke slot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. O-ring bisa dipasang di permukaan luar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 (a),bisa dipermukaan sisi seperti Gbr(b), atau di diameter dalam lubang seperti gambar(c).Alur atau slot dapat dibuat dengan mudah menggunakan alat pahat potong.
Gambar 4 dan 5 menunjukkan contoh menggunakan O-ring.
Membuat alur o-ring seperti gambar di atas bukanlah hal yang sulit. Namun yang tersulit dari posisi o-ring adalah yang ditunjukkan oleh Gbr3.(c). Apalagi kalau diameternya kecil,akan sangat sulit dan diameter alur yang kita hasilkan juga tidak presisi. Membuat alur di lubang seperti ini,kita akan memakai pahat alur lubang seperti gambar 6.
Permisi bos numpang nanya lagi, seandainya kita mau pasang oring luar pda ujung suatu as od 24mm, misalnya saya ingin ukuran oring tebal 4mm, od berapakah yg ideal untuk ukuran oringnya dan bagaimana menentukan kedalaman alurnya jg, apa sama 4mm dgn ketebalan oringnya, as ini berfungsi sebagai tutup pipa bertekanan angin. terima kasih..
ReplyDeleteUntuk as dgn od 24,idealnya oringnya punya od 25. Kalo masalah kedalaman,bisa dibuat Sama dgn tbl oringnya (pressfit),tpi ingat lebar alurnya diberi suaian untuk space pemekaran karet oring,Buat lebar 4,5 misalnya.
ReplyDeleteKalo dapetnya oring od 24,tbl 4mm,ttp bsa dipake,yg penting saat terpasang dia ttp lbih tinggi Dr od as dgn kata lain,kedalamannya lbih kecil dri tbalnya,..misal 3,5
thanks atas jawabane masbro,
ReplyDeleteterima kasih jawababe masbro..
ReplyDelete