Skip to main content

Tutorial Mesin Bubut 3 : Prinsip Pahat Dan Perpahatan

Dalam produksi adalah penting bahwa pekerjaan dilakukan sesingkat
mungkin. Waktu yang dihabiskan dalam produksi adalah : waktu
penyetelan, penanganan benda kerja, penanganan mesin, dan waktu
pemotongan.

Waktu penyetelan dapat dikurangi dengan menyiapkan semua pahat yang
diperlukan dalam kondisinya dan siap dipakai.

 Waktu penanganan benda kerja yaitu waktu yang dipakai dalam
memasang atau melepaskan benda kerja. Hal ini sangat tergantung kepada
piranti pemegang benda kerja.
 Untuk pekerjaan as yang panjang maka waktu ini
dikurangi dengan menggunakan clow atau steady rest.

Waktu penanganan mesin adalah waktu yang diperlukan dalam memasang
masing-masing perkakas pada tempatnya. Bisa dikurangi dengan
menempatkan perkakas pada posisi dan urutan yang benar sehingga
memudahkan penggunaannya atau dengan melakukan pemotongan kombinasi, jika memungkinkan.
Waktu potong untuk suatu operasi dikendalikan oleh penggunaan yang
benar atas perkakas potong, kecepatan dan hantaran/feeding. Pemotongan
kombinasi bisa menghemat waktu potong

 Alat Potong untuk Bubut (pahat bubut)

Ada beberapa jenis dari alat potong untuk mesin bubut. Kita harus memilih mereka
dengan bahan dan bentuk bagian. Tiga alat potong khas
diperkenalkan berikut. Kemudian kita mempertimbangkan apa yang
disebut  proses yang mudah atau proses sulit.

 Bentuk Cutting Tools (pahat) Khas




 Gbr.5,  Cutting Tools(Pahat Bubut) Khas

Gambar 5 (a) menunjukkan alat potong paling mudah digunakan, disebut
pahat samping. Hal ini dapat digunakan untuk memotong permukaan luar
dan permukaan tepi. Karena materi yang ditetapkan berada di sebelah
kanan bubut, maka alat ini hanya bisa memotong dari kanan material.

Alat potong yang ditunjukkan pada Gambar 5 (b) digunakan pada
pemotongann dan proses grooving atau pembubutan alur. Sisi potongnya langsing, maka
itu adalah terlalu lemah/mudah patah. Jangan menggerakkan ke sampig terlalu kuat untuk alat ini.
 Alat ini harus memotong ke  arah vertikal saja.

Alat potong yang ditunjukkan pada Gambar 5 (c) disebut pahat lobang
atau bubut dalam. Hal ini digunakan untuk memotong pada permukaan
dalam. Hal ini dapat membuat lubang besar, yang tidak bisa diproses
oleh pengeboran, dan sebuah lubang yang akurat .

Proses Mudah dan Proses Sulit


Gbr.6, Proses Pengolahan Mudah dan Proses Pengolahan Hard


Alat pemotongan umum, ditunjukkan pada Gambar 5 (a) adalah hal
yang  paling mudah. Kemudian bentuk yang bisa dibuat hanya
menggunakan alat pemotong umum, adalah proses yang memiliki pengolahan
mudah sepertin ditunjukkan gambar 6(a).

Dalam kasus pemotongan atau pembuatan alur, proses ini menjadi sulit
dengan penurunan lebar yang banyak, dan peningkatan kedalaman.

Dalam kasus penggunaan pahat bubut dalam, proses lubang tembus tidak
begitu sulit. Tetapi proses membububut lobang tidak  tembus agak sulit. Karena
kita tidak bisa melihat permukaan  dalam selama proses. Dalam
kasus tersebut, kita memutuskan lokasi alat dengan suara atau skala
bubut. Selain itu, proses lubang kecil (kurang dari 10 mm) atau
kedalaman lubang terlalu dalam juga akan sulit.

Tentu saja, tidak mungkin ada bentuk seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6 (c). Dalam hal demikian, bagian tersebut harus dibagi atau
memiliki cetakan.

Mendengar Suara

Dalam kasus proses bubut, ketajaman diketahui dari potongan-potongan
bahan atau permukaan pengolahan,halus atau kasar. Selain itu, juga
penting untuk mendengar suara. Sebagai contoh, ketika suara terlalu
tinggi, pengolahan tidak cocok. Hal ini disebabkan oleh sisi potong yang buruk dari pahat, terlalu tinggi kecepatan putar dari mesin bubut, atau bergetarnya  suatu materi tipis

Penyetelan Pahat





Gbr7. Menyetel Ketinggian Pahat

Agar permukaan benda kerja bisa terpangkas dengan baik dan menyeluruh
maka pahat harus disetel agar ujungnya sama tinggi dengan pusat
material. Jika kurang maka bisa ditanbahkan plat tipis di bawah pahat.

Jika pahat lebih tinggi maka ujung pahat tidak akan menyentuh
 benda kerja,jadi tidak bisa membubut. Namun jika lebih rendah
tidak akan menghasilkan potongan yang baik karena akan tertarik oleh
putaran material.

Walaupun demikian pada kenyataannya sangatlah sulit menyetel agar ujung
pahat benar-benar setinggi  pusat benda kerja.
Kuncinya adalah untuk pembubutan luar,biarkan sedikit lebih rendah dan
untuk pahat bubut dalam sedikit lebih tinggi.




Using a Side Tool
.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Ball Bearing (Klaher)

Pernah bingung mencari ukuran bearing? Palagi kalo ada kerjaan mengganti bearing suatu komponen mesin dimana yng tertinggal cuma keepnya aja,hehehe.... Kalo kita udah tau diameter luar dan dalamnya kadang masih susah juga,karena orang toko kebanyakan tidak ngerti,karena stok mereka hanya mencatat type bearingnya aja. Oleh karena itu sahabat BMB yg saya cintai,kaliini saya upload gambar atau tabel Ukuran Dan Jenis Ball Bearing atau klaher atau kadang jadi laher atau laker aja... Nah ,kalo udah tau ukuran diameter dalam (d),diameter luar (D),apalagi tebalnya (B), langsung aja cari Type atau nama dari bearing tersebut,baru kita mintakan ke pelayan tokonya,biar si mbanya jg ga bingung.hehe.... Type R Baca Juga : Jenis Jenis dan Cara Membaca Kode Bearing/Klaher Duduk Type 600 Baca Juga : Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Roller Taper Bearing (Klaher Tirus) Type 6000 Baca Juga: Daftar Toko Bearing di Denpasar Bali Type 6200 Baca Juga: Bearing ASB yang Fenomenal (Tips

Daftar Ukuran Drat Pipa

Ada yang tertinggal saat saya memposting standarisasi drat , yaitu tentang pembahasan drat pipa. Kadang ketika membubut drat pada pipa yang agak tebal dan mencocokkannya dengan fittingnya,saya kurang puas dengan bentuk dan cleareance nya. Lalu rasa ingin tahu akan berapa diameter standar dari drat pipa pun muncul dan langsung melihat tabel. Mungkin juga ada rekan-rekan yang sedang mencari tabel standar ukuran drat pipa karena saya mendapati beberapa pengunjung terdampar di sini dengan keyword tersebut. Makanya saya akan share dan semoga bermanfaat. Drat luar nevel/pipa, Ada yg miring dan ada yang lurus contoh ukuran drat standar NPT Tabel Drat Pipa berdasarkan standard ANSI/ASME B1.20.1/3 Ukuran Nominal Pipa(in) Diameter Luar Pipa Threads per inch Thread pitch 1⁄16 0.3125 in (7.94 mm) 27 0.03704 in (0.94082 mm) 1⁄8 0.405 in (10.29 mm) 27 0.03704 in (0.94082 mm) 1⁄4 0.540 in (13.72 mm) 18 0.05556 in (1.41122 mm) 3⁄8 0.675 in (17.15 mm) 18 0.05556 in (1.41122 mm

Inilah Daftar Ukuran,Jenis dan Type Roller Taper Bearing (Klaher Tirus)

Mungkin diantara kita sudah banyak yg hafal dengan ukuran bearing umum yg biasa kita pakai sehari2, atau masih sering lupa? Takpe takpe karena kita sudah ada postingan tentang daftar ukuran dan tipe bearing/ball bearing. Kalaupun hafal saat mencari bearing tirus atau kones atau istilah inggrisnya tapered roller bearing,ukurannya jadi beda. Penomorannya gak lagi sama dengan ball bearing,meskipun pada unit ukuran yang sama. Cara penomoran ukuran bearing tirus umumnya menggunakan 5baris nomor. Misalnya 30204 ukuran ini bearing ini memiliki Internal Diameter atau lubang = 20mm                                                    Outside Diameter atau kulit    = 47mm                                                                                         tebal    = 15,00mm kalo diperhatikan ukuran tersebut mirip dengan 6204 nya deep groove ball bearing yang membedakan cuma  dua angka depannya (30). Namun jika ketebalan nya berbeda dua angka depan tersebut bisa berbeda, misalnya